Puluhan Pendukung Fakrizal-Genius “Grudug” KPU Sumbar

951
Puluhan pendukung Calon Independen datangi KPU Sumbar terkait Verifaksi Faktual yang dianggap janggal dibeberapa daerah, selasa 7/7/20.(foto:dok)

Padang, 92news — Merasa ada upaya pihak-pihak tertentu dalam menggagalkan Fakhrizal-Genius untuk lolos menjadi calon perseorangan, puluhan pendukung dari berbagai daerah “Grudug” KPU Sumbar, Selasa (7/7/2020).

Team ITE pemenangan dengan koordinator Haris langsung berkordinasi dengan petugas KPU Sumbar, sementara pendukung lainnya menunggu hasil konsultasi dan protes di halaman serta ditepi jalan depan kantor penyelenggara tersebut.

Venture salah seorang simpatisan mengatakan, petugas verifikasi faktual datang kerumah salah seorang pemilik KTP mendukung Fakhrizal-Genius, namun memberi pertanyaan menjebak, dengan menanyakan opsi pilihan bakal calon.

“Ada pendukung kita diseberang palinggam didatangi team verifikasi, namun mereka bertanya bapak mau milih pak M atau pak Fakhrizal, ini suatu penjebakan dan tidak etis,” tegas Venture.

Selain itu, ketika petugas datang kerumah pemilik KTP pendukung sekitar pukul 10.00 Wib – 11.30 Wib, dan mereka sedang berada di sawah atau bekerja, pihak petugas hanya meminta agar yang bersangkutan datang ke KPU, ini membuat masyarakat pendukung enggan.

“Salah satu contoh di kabupaten Pessel, ketika petugas verifikasi datang, orangnya sedang bekerja dan disuruh ke KPU, bahkan naifnya lagi ada yang disodori langsung blanko tidak mendukung, ini indikasi upaya sistematis untuk menggagalkan calon kami untuk bisa lolos,” gusar Ventur.

Blanko siluman tersebut umumnya beredar didaerah perkampungan, dan bukti itu langsung dibawa team pemenangan, untuk dijadikan bahan conplain terhadap penyelenggara dilapangan.

Pernyataan Ventur juga didukung team pemenangan dari 50 Kota, dimana mereka menemukan kejanggalan dalam verifikasi, diantaranya petugas tidak mendatangi rumah pemilik KTP pemberi dukungan pada Paslon Fakhrizal-Genius.

“Banyak upaya yang dilakukan untuk menggagalkan, namun kami minta penyelenggara tidak ikut pula berpolitik dengan mempersulit atau memberikan blanko bodong, dimana masyarakat pedesaan atau kampung-kampung tidak akan pernah mau mebaca dan langsung tanda tangan, padahal mereka fikir blanko mereka dukungan,” tegasnya.

Lebih naif lagi, di kota Solok petugas verifikasi juga tidak ada mendatangi rumah pemilik KTP pendukung, seperti yang dikatakan Dedi warga Laing, kecamatan Tanjung Harapan.

“Saya sendiri sampai saat ini belum juga didatangi team verifikasi, padahal saya dan keluarga sudah standby untuk menunggu petugas ,” tutur Dedi yang juga hadir ke KPU.

Demikian juga dengan dengan Yose warga Koto Baru, dimana sampai saat ia mendatangi KPU belum juga didatangi petugas KPU.

Pendukung Fakhrizal-Genius meminta agar KPU dan jajaran sebagai penyelenggara bisa bertindak dan berlaku netral, sehingga tidak menimbulkan gejolak dimasyarakat.

“Kami minta pada KPU lakukan verifikasi dengan benat dan tindak tegas petugas yang bermain politik dengan tidak mendatangi rumah pendukung, atau menyodorkan blanko bodong,” tukuk Mulyadi yang berdomisili di HR. Hakim Padang.(*)